Minggu, 27 Maret 2011

Manusia Sebagai Makhluk Individu dan Sosial

A. Manusia sebagai makhluk individu
Dalam ilmu social individu merupakan bagian terkecil dari kelompok masyarakat yang tidak dapat dipisah lagi menjadi bagian yang lebih kecil. Upamanya keluarga sebagai kelompok social yang terkecil terdiri dari ayah,ibu dan anak. Ayah merupakan individu yang sudah tidak dapat dibagi lagi,demikian pula ibu. Anak masih dapat dibagi sebab dalam suatu keluarga jumlah anak dapat lebih dari satu.
Seorang individu adalah perpaduan antara factor fenotif dan genotip. Factor genotif adalah factor yang dibawa individu sejak lahir,kalu seorang individu memiliki cirri fisik atau karakter sifat yang dibawa sejak lahir,ia juga memiliki cirri fisik dan karakter ataau sifat yang dipengaruhi oleh paktor lingkungan(factor fenotip)
Pertumbuhan dan perkembangan individu dipengaruhi beberapa factor,mengenai hal tersebut ada tiga pandangan yaitu:
a. pandangan nativistik,menyatakan bahwa pertumbuhan individu semata-mata ditentukan atas dasar factor dari dalam individu sendiri seperti bakat dan potensi termasuk pula hubungan atau kemiipan dengan orang tuanya.
b. Pandangan empiric, menyatakan bahwa pertumbuhan individu semata-mata didasarkan atas paktor lingkungan. Lingkungan yang akan menentukan pertumbuhan seseorang
c. Pandangan konvergensi,yamg menyatakan bahwa pertumbuhan individu dipengaruhi oleh factor diri individu dan lingkungan. Bakat anak merupakan potensi yang harus disesuaikan dengan diciptakannya lingkungan yang baik sehingga ia bias tumbuh secara optimal.
B. Manusia sebagai makhluk social
Manusia dikatakan sebagai makhluk social,karena beerapa alas an,yaitu:
a. manusia tunduk pada aturan,norma social
b. perilaku manusia mengharapkan suatu penilaian dari orang lain
c. manusia memiliki kebutuhan untuk berinteraksi dengan orang lainpotensi manusia akan berkembang bila ia hidup di tengah-tengah manusia

Tidak ada komentar:

Posting Komentar